Indahnya Hari Anak Nasional di Jambore

VIVAnews - Sejujurnya, motivasi awal saya untuk bergabung menjadi salah satu pendamping di acara Jambore Sahabat Anak 2009 (Buperta Cibubur, 19- 20 Juli 2009) adalah untuk mengisi waktu libur akhir pekan yang cukup panjang.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Namun setelah acara briefing yang diadakan oleh pihak panitia, di mana kami para calon pendamping berkumpul bersama, dan diperkenalkan latar belakang serta seluk beluk penyelenggaraan acara ini, saya menjadi semakin tertarik.

Mengapa? Karena Jambore ini didedikasikan bagi para anak jalanan dan anak dari keluarga kurang mampu se-Jabodetabek, dengan misi sederhana namun sangat mulia : Memberikan mereka salah satu dari haknya sebagai anak (sesuai dengan konvensi PBB) yaitu bermain.

Lalu apa ‘tugas’ seorang relawan pendamping ? Simpel….menjadi sahabat dari anak – anak peserta Jambore ini. Setiap pendamping akan mendampingi 1 - 3 anak peserta.

Sebagai sahabat, kami bermain bersama, tidur bersama, makan bersama. Dapat dikatakan menjalankan seluruh aktivitas bersama anak peserta yang telah ditentukan oleh panitia.

Hal terpenting, sebagai seorang sahabat, kami harus selalu siap membantu dan menemani, serta memberikan dukungan bagi sahabat-sahabat kecil kami ini.

Walaupun seluruh rangkaian acara didedikasikan bagi para anak peserta, namun acara ini sarat dengan kegiatan positif dan memberikan sukacita dan keceriaan bagi siapapun yang terlibat di dalamnya.

Jambore yang tahun ini mengambil tema “Aku dan Tanah Airku” ini mempersembahkan acara – acara menarik yang sangat menghibur para peserta, misalnya “Karya Nusantara” di mana mereka dibekali semacam ‘workshop’ singkat cara membuat pajangan kertas, batik, serta kerajinan tangan lainnya, dan memperkenalkan alat musik tradisional, serta permainan anak khas Indonesia.

Ada juga lomba menghias tenda, di mana masing-masing penghuni tenda diberikan kebebasan berkreasi menghias tendanya sesuai tema masing - masing, yaitu berbagai propinsi di Indonesia.

Malamnya diadakan Malam Pentas Kreasi, saatnya untuk pertunjukan kesenian daerah, yaitu setiap regu tenda harus berlomba mempersembahkan pertunjukan kesenian daerah, baik dengan bernyanyi maupun menari. Yang paling seru pastinya adalah ajang lomba permainan daerah, seperti gobak sodor, tarik tambang, balap karung, bakiak, lompat tari, dan lain - lain. 

Di hari kedua, diadakan Kuis Tanah Airku, dilanjutkan dengan permainan outbound, dan puncaknya adalah acara bazaar, yakni pameran hasil karya setiap tenda yang dapat dibeli oleh donatur, baik dari pendamping, panitia, maupun peserta itu sendiri.

Saya sangat salut kepada pihak panitia yang telah membuat susunan acara yang padat namun sungguh positif. Sangat melelahkan sebenarnya, terlebih karena cuaca siang hari yang super panas.

Namun, saya terlalu malu untuk mengeluh, begitu melihat anak- anak peserta yang demikian bersemangat dan gembira mengikuti acara demi acara, tanpa nampak merasa letih atau mengeluh sedikit pun.

Mungkin karena bermain adalah sesuatu yang langka dan sulit mereka peroleh dalam rutinitas hidup mereka sehari-hari, jadi acara tersebut adalah kesempatan emas yang sangat berharga bagi mereka.

Hanya satu acara yang membuat saya sedih, yaitu acara perpisahan dengan sahabat kecil ini ketika Jambore berakhir.

Sedih karena harus mengucapkan kata selamat jalan, namun jauh di lubuk hati saya, sedih juga membayangkan karena esok harinya mereka mungkin akan kembali ke jalan, dan menghadapi kehidupan keras yang harus menjadi bagian dari hidup mereka sehari-hari.

Sidang Lanjutan sengketa perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Sidang Sengketa Pilpres, MK Pertimbangkan Hadirkan Mensos hingga Menkeu

Kubu 01 dan 03 meminta izin ke MK agar bisa menghadirkan sejumlah menteri dalam persidangan sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024