Di Praha Ceko

Pameran Budaya Nias Selama 3 Tahun

VIVAnews - Pameran Permanen Indonesia di Museum Kebudayaan Asia, Afrika dan Amerika, Praha, Ceko dibuka oleh Duta Besar Retno L.P. Marsudi, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri RI pada Rabu, 4 Februari 2009.

Siap-siap! 520 Ribu Kendaraan Bakal Lewat Tol Cipularang dan Padaleunyi saat Balik Mudik

Bersama Dr. Michal Lukes, Direktur Jenderal Museum Ceko, Retno Marsudi membuka pameran yang ramai dihadiri oleh pejabat, pengusaha, kalangan korps diplomatik, para pecinta Indonesia serta masyarakat Indonesia di Ceko.

Hadir mendampingi pembukaan pameran tersebut Dubes Salim Said bersama Ibu Herawaty Said dan Mr. Frantisek Mikes, Deputi Menteri Kebudayaan Ceko.

Jasa Marga Sebut Lalin Kendaraan hingga H+2 Lebaran Masih Didominasi Menuju Arah Timur

Pameran permanen yang akan dilakukan selama tiga tahun ini dimulai dengan Pameran Nias. Pada Pameran Nias ini, akan ditampilkan 250 artefak yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Nias pada awal abad 19.

Artefak tersebut adalah koleksi dari Dr. Pavel Durdik, seorang Dokter anggota tentara KNIL yang berdinas di Nias pada tahun 1880-1882. Selama berada di Nias, Durdik telah mengumpulkan 1100 artefak yang semua menjadi kolekasi Museum Kebudayaan Asia Afrika dan Amerika ini.

Momen Manis Muhammad Fardhana Unggah Foto dengan Ayu Ting Ting dan Bilqis, Netizen Langsung Heboh

Dalam sambutannya Retno Marsudi, Dirjen Amerop Deplu, menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas kerjasama dari pemerintah Ceko yang telah memfasilitasi pameran permanen tersebut dan mengharapkan kerjasama kebudayaan antara Ceko dan Indonesia terus berkembang.

Dirjen Amerop juga mengharapkan bahwa Perjanjian Kebudayaan Indonesia – Ceko yang telah berusia lebih dari 50 tahun terus diimplementasikan melalui berbagai kegiatan kebudayaan baik di Ceko maupun di Indonesia sehingga dapat memperkuat persahabatan kedua bangsa.

Lebih lanjut disampaikan bahwa paska tsunami, kondisi Nias sudah pulih kembali. Dalam kaitan ini, Dubes Marsudi menyampaikan terima kasih kepada masyarakat internasional, termasuk Ceko, yang telah membantu memelihara Nias. Kecantikan dan keindahan Indonesia, khususnya Nias, siap menunggu wisatawan asing.

Retno Marsudi juga menjelaskan bahwa sejak dahulu Nias memang cantik, menarik dan misterius. Berkat kerja keras Indonesia dan bantuan internasional termasuk Ceko, kini Nias telah pulih dari akibat bencana tsunami pada akhir tahun 2004.

Pada kesempatan tersebut Dirjen Amerop juga mengajak masyarakat Ceko mensukseskan Visit Indonesia dengan berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Nias, untuk membuktikan keindahan pantai, pasir putih, dan ombaknya yang sangat menantang bagi para peselancar.

Sementara itu Dr. Michal Lukes menyampaikan rasa gembiranya bahwa akhirnya Museum Kebudayaan Asia Afrika dan Amerika dapat menyelenggarakan pameran Indonesia pada tahun ini. Lukes juga berharap pameran tersebut dapat meningkatkan persahabatan dan kerjasama kebudayaan antara Ceko dan Indonesia.

Selain Pameran Nias, Dr. Blanka Remesova, direktur museum tersebut, memastikan akan memamerkan koleksi artefak dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores. Berbagai kegiatan kebudayaan lain yang mendukung, seperti pameran lukisan, foto dan benda seni lainnya juga direncanakan dilakukan di museum tersebut.

Pada pembukaan pameran juga ditampilkan Tari Merak oleh para penari dari Yayasan Kintari yang dikelola oleh mantan penerima Beasiswa Darmasiswa. Selain itu juga disajikan makanan Indonesia seperti semar mendem dan kue lapis kepada para hadirin.(Praha, 5 Februari 2009)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya