Catatan Perjalanan ke Polandia (I)

Mengunjungi Krakow

VIVAnews - Menuju Polandia adalah suatu impian dalam rencana saya mewujudkan mimpi “Kolem Sveta”  bahasa Ceko yang artinya adalah keliling dunia.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Mengapa bahasa Ceko? Tentu suatu pertanyaan yang menggelitik, karena  jujur saja impian ini mulai saya pikirkan ketika tinggal di Ceko dan mendapat ide untuk mencatat apa saja yang saya lakukan selama masa tinggal ini.Setidaknya saya bisa berbagi informasi kepada orang lain mengenai berbagai tempat yang saya kunjungi.

Berbekal hobi jalan-jalan, kesempatan libur akhir tahun ini tidak saya sia-siakan. Setelah beberapa minggu lalu ke Turki, maka sasaran liburan berikut adalah Polandia.

Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran, Jangan Lupa Pasang CCTV

Jumat  malam, 26 Desember 2008 saya langsung membawa satu ransel dan kamera. Saya nekat naik kereta malam menuju Krakow, Polandia. Berangkat pukul 21.15 saya dan seorang teman yang juga kejar tayang keliling Eropa menaiki kereta yang cukup nyaman.
Kami memilih kompartemen dengan kasur sehingga selama perjalanan kami bisa beristrahat. Tidak mahal, hanya 2200 korun, mata uang ceko, atau sekitar US$115 untuk pulang pergi Praha- Krakow.

Sepanjang perjalanan saya nikmati dengan mengirim berita ke teman-teman melalui laptop lifebook yang setia menemani. Namun di perbatasan Ceko-Polandia internet harus saya matikan, saya tidak mau lagi kebobolan membayar tagihan seperti ketika jalan-jalan ke Turki. Noway hose!! Internet mobile saya membengkak gara-gara saya nyalakan ketika  jalan jalan ke Turki.

Pimpinan Golkar di Daerah Minta Airlangga Dipilih secara Aklamasi di Munas, Menurut Sekjen

Memasuki Krakow pada Sabtu pagi, 27 Desember 2008 jam 6:45 suasana masih sepi. Dingin sekali bahkan saya lihat salju juga turun. Saya ikuti petunjuk teman dari Warsawa yang memesankan hotel di kota yang dikenal cantik ini. Katanya hotelnya tidak jauh dari stasiun pusat.

Akhirnya dengan semangat tinggi kami keluar stasiun dan bertanya kepada orang-orang yang hilir mudik. Saya heran saja, mereka dengan ramah menunjukkan jalan Floryanska yang kami tuju.  Keramahan ini mungkin jarang ditemukan di Praha, kota dimana saya tinggal!

Begitu keluar stasiun, saya langsung melihat pemandangan yang  luar biasa.Sepanjang jalan menuju Floryanska adalah taman yang indah dan rapi. Beberapa kali saya bertanya kepada orang di jalan akhirnya kami memasuki suatu gerbang yang tinggi. Wah saya sempat agak bingung, apa benar ini jalan yang dicari. Ternyata saya tidak salah… Floryanska!

Kami pun menemukan hotel yang kami cari, dan sekali lagi kami terkagum kagum dengan keramahan petugas hotel yang mengijinkan kami check- in sepagi itu.

Sambil menunggu disiapkan kunci kamar, kami langsung bertanya mengenai tour yang akan kami lakukan, yakni ke Auschwitz – Birkenau, kamp konsentrasi Nazi terbesar di dunia.

Petugas hotel yang ramah itu menyarankan kami untuk ikut tour dari travel langganannya. Kami setuju karena selain murah harganya hanya 120 Zloty, zloty mata uang Polandia, atau sekitar US$ 45 per orang. Kami sepakat untuk pergi ke Auschwitz esok hari karena hari Sabtu itu kami akan melihat-lihat kota Krakow dengan kecantikannya.

Setelah berisirahat sebentar, kami memulai petualangan. Kami berjalan kaki menuju Centrum. Dari hotel kami hanya jalan kaki karena hotel kami terletak sangat strategis di Floryanska Street yang dikenal sebagai Royal Road menuju pusat kota.

Suasana Natal dan tahun baru terasa di sepanjang jalan yang dihiasi dengan aneka hiasan khas Natal. Toko-toko juga heboh dengan segala hiasan dan promosi sale yang mencolok.

Royal Road yang membentang dari Floryanska Gate menuju centrum atau pusat kota ini memang terkesan sangat berbeda. Indah dan rasanya membawa kita kembali ke abad lampau.

Sambil mengambil foto di beberapa sudut kota, kami menuju centrum. Tercengang kami melihat bangunan-bangunan gothik yang indah. Saya ambil foto Gereja St. Mary yang menaranya menjulang tinggi di tengah pusat kota lama dan beberapa bangunan lama lainnya.
Namun sasaran pertama kami adalah melihat kesibukan di tengah kota yang dimulai menjelang siang hari.

Tampak rombongan turis dari berbagai negara sedang beramai- ramai menuju tengah kota dari berbagai jalan. Seperti di Roma, semua jalan menuju ke pusat kota.

Ribuan burung dara juga asyik mencari makan dari orang-orang yang sengaja membeli makanan di gerobak dorong di tengah lapangan. Bersambung..

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya